Pada edisi sebelumnya, kita sudah membahas waktu-waktu
doa yang mudah untuk dikabulkan, sekarang penulis ingin sedikit menjelaskan
tentang hal-hal yang bisa membuat doa
kita tidak diterima Allah swt, meskipun kita berdoa di waktu-waktu yang mulia tersebut.
Pada dasarnya Allah swt telah mengetahui semua kebutuhan dan keinginan kita. Karena, Allah swt adalah zat yang Maha Mengetahui segalanya termasuk isi
hati kita, sehingga secara tidak langsung kita tidak perlu lagi meminta atau
bahkan menuntut kepada Allah swt dengan berdoa agar hajat kita terkabulkan.
Namun demikian, setidaknya kita harus tetap berdoa kepada
Allah swt dan meminta
kepada-Nya karena ada dua hikmah yang terkandung di dalamnya: 1) Kita berdoa
untuk menampakkan rasa butuh kita kepada Allah swt. Dengan melakukan doa, kita bisa sadar bahwa kita adalah
hamba yang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa karena semuanya ada dalam
kekuasaan-Nya. 2) Kita berdoa karena menjalankan perintah Allah swt yang menyuruh hambanya untuk berdoa kepada-Nya. Allah swt sendiri berjanji akan mengabulkan doa hambanya. Allah swt berfirman, “Berdoalah kalian semua kepadaku niscaya
aku akan mengabulkan doa kalian semua.” (Q.S. Ghofir: 60)
Dari ayat tersebut kita bisa menarik pemahaman bahwa
dimana ada doa, di situ pasti ada ijabah
(dikabulkan doa). Seakan keduanya sudah menjadi kelaziman yang tak bisa
dipisahkan. Dari hikmah yang kedua ini timbul tanda tanya besar dari kalangan
orang awam, mengapa doa kita tidak terkabulkan? Bukankah Allah swt sendiri menyuruh kita untuk meminta
kepada-Nya dan berjanji akan mengabulkannya? Jawabannya tentu bukan karena
Allah swt tidak mendengar
doa kita, tetapi hal itu bisa jadi
karena dalam diri kita masih terdapat hal-hal yang menyebabkan doa kita tidak
terkabul, sebab Allah swt tidak akan pernah mengingkari janjinya.
Dalam kitab Ihya’ Ulumiddin Imam al-Ghazali
menutur sebuah cerita. Suatu ketika Syekh Ibrahim bin Adham ditanya oleh salah
seorang muridnya, “Apa yang sedang terjadi padaku, aku berdoa tapi tak
terkabulkan. Padahal Allah sendiri berfirman, ‘Mintalah kalian semua kepadaku, niscaya aku akan
mengabulkannya.’ Beliau menjawab, “Karena hatimu mati.” Lalu orang
tersebut kembali bertanya, “Apa yang menyebabkan matinya hati?” Lalu Syekh berkata, “Ada delapan perkara yang membuat
hatimu bisa mati: Pertama, kamu mengetahui kewajiban yang Allah perintahkan
padamu, tetapi kamu mengabaikannya. Kedua, lisanmu membaca al-Qur
‘an, tetapi kamu tidak
mengamalkan isinya. Ketiga, kamu mengaku cinta kepada Rasulullah saw, tetapi tidak pernah menjalankan sunnahnya. Keempat,
kamu takut pada kematian, tetapi kamu tidak mempersiapkan amal untuk kematian. Kelima, Allah
berfirman, ‘Sesungguhnya
setan itu musuh bagi kalian semua, maka jadikanlah mereka sebagai musuh,’ tetapi kamu malah menuruti perintahnya dalam kemaksiatan. Keenam, kamu takut pada siksa neraka, tetapi kamu menjerumuskan dirimu ke dalamnya. Ketujuh, kamu bilang ingin masuk surga, tetapi kamu tidak beramal baik. Kedelapan, kamu sering menyimpan kesalahanmu di depan umum dan
sering mencari kejelekan orang lain. Lalu, bagaimana doamu akan dikabulkan?”
Jadi, jelaslah
bagi kita bahwa doa yang akan langsung diijabahi oleh Allah swt hanyalah doa orang tertentu yang menjalankan semua
perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya. Sungguh pun demikian, kita tidak boleh berkecil hati apalagi
putus asa berdoa, karena Allah swt pasti mengabulkan doa hamba-Nya. Hanya saja terkadang Allah swt mengambulkan doa kita tidak sesuai dengan waktu yang
kita ingikan; atau Allah swt mengabulkan doa kita dengan memberi hal
lain yang tidak kita pinta. Dan kita mesti yakin bahwa hal itu adalah yang
terbaik bagi kita.
M. Idris Mubarok/Tauiyah
0 komentar :
Posting Komentar