Home » » Mengapa Doa Kita Tidak Pernah Terkabul ?

Mengapa Doa Kita Tidak Pernah Terkabul ?

Written By Unknown on Jumat, 21 November 2014 | 05.43



Pada edisi sebelumnya, kita sudah membahas waktu-waktu doa yang mudah untuk dikabulkan, sekarang penulis ingin sedikit menjelaskan tentang  hal-hal yang bisa membuat doa kita tidak diterima Allah swt, meskipun kita berdoa di waktu-waktu yang mulia tersebut.
Pada dasarnya Allah swt telah mengetahui semua kebutuhan dan keinginan kita. Karena, Allah swt adalah zat yang Maha Mengetahui segalanya termasuk isi hati kita, sehingga secara tidak langsung kita tidak perlu lagi meminta atau bahkan menuntut kepada Allah swt dengan berdoa agar hajat kita terkabulkan.
Namun demikian, setidaknya kita harus tetap berdoa kepada Allah swt dan meminta kepada-Nya karena ada dua hikmah yang terkandung di dalamnya: 1) Kita berdoa untuk menampakkan rasa butuh kita kepada Allah swt. Dengan melakukan doa, kita bisa sadar bahwa kita adalah hamba yang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa karena semuanya ada dalam kekuasaan-Nya. 2) Kita berdoa karena menjalankan perintah Allah swt yang menyuruh hambanya untuk berdoa kepada-Nya. Allah swt sendiri berjanji akan mengabulkan doa hambanya. Allah swt berfirman, “Berdoalah kalian semua kepadaku niscaya aku akan mengabulkan doa kalian semua.” (Q.S. Ghofir: 60)
Dari ayat tersebut kita bisa menarik pemahaman bahwa dimana ada doa, di situ pasti ada ijabah (dikabulkan doa). Seakan keduanya sudah menjadi kelaziman yang tak bisa dipisahkan. Dari hikmah yang kedua ini timbul tanda tanya besar dari kalangan orang awam, mengapa doa kita tidak terkabulkan? Bukankah Allah swt sendiri menyuruh kita untuk meminta kepada-Nya dan berjanji akan mengabulkannya? Jawabannya tentu bukan karena Allah swt tidak mendengar doa kita, tetapi hal itu bisa jadi karena dalam diri kita masih terdapat hal-hal yang menyebabkan doa kita tidak terkabul, sebab Allah swt tidak akan pernah mengingkari janjinya.
Dalam kitab Ihya’  Ulumiddin Imam al-Ghazali menutur sebuah cerita. Suatu ketika Syekh Ibrahim bin Adham ditanya oleh salah seorang muridnya, “Apa yang sedang terjadi padaku, aku berdoa tapi tak terkabulkan. Padahal Allah sendiri berfirman, Mintalah kalian semua kepadaku, niscaya aku akan mengabulkannya.  Beliau menjawab, “Karena hatimu mati.” Lalu orang tersebut kembali bertanya, “Apa yang menyebabkan matinya hati? Lalu Syekh berkata, “Ada delapan perkara yang membuat hatimu bisa mati: Pertama, kamu mengetahui kewajiban yang Allah perintahkan padamu, tetapi kamu mengabaikannya. Kedua, lisanmu membaca al-Qur ‘an, tetapi kamu tidak mengamalkan isinya. Ketiga, kamu mengaku cinta kepada Rasulullah saw, tetapi tidak pernah menjalankan sunnahnya.  Keempat, kamu  takut pada kematian, tetapi kamu tidak mempersiapkan amal untuk kematian.  Kelima, Allah berfirman, Sesungguhnya setan itu musuh bagi kalian semua, maka jadikanlah mereka sebagai musuh,’ tetapi kamu malah menuruti perintahnya dalam kemaksiatan. Keenam, kamu takut pada siksa neraka, tetapi kamu menjerumuskan dirimu ke dalamnya. Ketujuh, kamu bilang ingin masuk surga, tetapi kamu tidak beramal baik. Kedelapan, kamu sering menyimpan kesalahanmu di depan umum dan sering mencari kejelekan orang lain. Lalu, bagaimana doamu akan dikabulkan?
 Jadi, jelaslah bagi kita bahwa doa yang akan langsung diijabahi oleh Allah swt hanyalah doa orang tertentu yang menjalankan semua perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya. Sungguh pun demikian, kita tidak boleh berkecil hati apalagi putus asa berdoa, karena Allah swt pasti mengabulkan doa hamba-Nya. Hanya saja terkadang Allah swt mengambulkan doa kita tidak sesuai dengan waktu yang kita ingikan; atau Allah swt mengabulkan doa kita dengan memberi hal lain yang tidak kita pinta. Dan kita mesti yakin bahwa hal itu adalah yang terbaik bagi kita.

M. Idris Mubarok/Tauiyah

0 komentar :

Posting Komentar